Mersawa Sedang Beradaptasi

BANJARBARU – Pohon Mersawa (Anisoptera Sp.) di bundaran Hutan Pers Taman Spesies Endemik Indonesia, kawasan Perkantoran Setdaprov Kalsel di Banjarbaru, sekilas tampak meranggas. Daunnya mengering dan mulai berguguran. Tapi, jangan tertipu dengan pandangan mata. Sesungguhnya, pohon itu sedang beradaptasi.

 

Peneliti Litbang Kementerian LHK Banjarbaru, Rusmana mengatakan pemandangan itu biasa terjadi pada tanaman yang baru dipindahkan. “Apalagi, pohon yang dipindahkan relatif besar, seperti Mersawa. Ya perlu waktu untuk beradaptasi,” ujarnya melalui pernyataan tertulis, Senin (17/2).

 

Tindakan pemeliharaan, lanjut dia, harus terus dilakukan untuk kelangsungan hidup pohon. Bila tidak hujan, pohon harus disiram 2 kali sehari (pagi dan sore). Termasuk balutan pada batangnya. “Pohon disemprot pupuk daun yang mengandung ZPT (zat pengatur tumbuh) perangsang tunas dan akar, seperti pupuk daun Hantu Jimmy,” tuturnya.

 

Penyemprotan pupuk dimaksud Rusmana, dilakukan pada batang dan daun, cabang dan ranting pohon. “Dilakukan tiap minggu sekali, pada sore hari setelah jam 4, atau pagi hari sebelum pukul 9 pagi,” jelasnya.

 

Untuk mengendalikan hama atau insektan diberikan puradan pada lantai tanah sekitar tanaman 2 minggu sekali dengan dosis 5 gram/m2.

 

Ia mengungkapkan, saat ini tanaman tersebut masih hidup. “Saya cek batang pohon masih segar dan hijau. Walaupun daun rontok, ini lebih karena transpirasi yang besar dibanding dengan daya isap akar terhadap air dan nutrisi tanah. Artinya fungsi akar masih belum optimal, karena masih adaptasi,” tandasnya.

 

Terakhir, ia menyarankan agar sekeliling pohon dipasang sarlon net, dibantu dengan tiang yang menancap ke dalam tanah minimal 1 meter dan dicor. “Sarlon dengan intensitas 70 persen, bertujuan mengurangi sengatan matahari dan tiupan kencang. Selain itu berfungsi untuk menekan transpirasi pohon,” ujarnya.

 

Pohon Mersawa yang masih famili Dipterokarpa ini sekarang disebut pohon Jokowi, karena ditanam secara simbolis oleh Presiden RI Joko Widodo saat puncak acara Hari Pers Nasional (HPN 2020) awal Februari lalu. Dengan pemeliharaan yang masif, tentunya diharapkan pohon akan terus berkembang menjadi kebanggaan warga banua. (muti/bpth)

Layanan