Meski belum memasuki puncak musim kemarau, KPH Balangan terlebih dahulu mengambil langkah untuk mengatasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada seluruh lapisan masyarakat, Senin (13/7). Guna meminimalisir fenomena tahunan ini di beberapa titik rawan. Seperti Desa Mamigang dan Marajai Kecamatan Halong.
Langkah-langkah pencegahan tentunya lebih diutamakan, terlebih pada dua desa tersebut juga termasuk desa peduli karhutla.
M Yasin, anggota TKPH yang terlibat dalam giat sosialisasi mengatakan sosialisasi ini lebih kepada penekanan kesadaran masyarakat akan bahaya karhutla, baik individu maupun kelompok atau komunitas.
‘Kita tekankan kepada masyarakat, jangan mudah terkecoh. Meski masih turun hujan, bukan nihil karhutla. Prediksi kita puncak musim kemarau pada bulan Agustus. Tetap waspada, hindari kegiatan yang dapat menimbulkan karhutla seperti membuang puntung rokok sembarangan. Dan yang paling penting jangan membakar hutan dan lahan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Iman Noari (Bakrim) juga menyampaikan kepada warga agar lebih waspada, karena karhutla terjadi bukan hanya karena faktor kesengajaan, melainkan juga faktor kelalaian manusia itu sendiri.
“Jangan terlena karena masih turun hujan, tetap waspada,” pungkas Iman. (f/kphbalangan)