ARANIO - Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam kawasan hutan, sekaligus meningkatkan tutupan lahan kritis, Tahura Sultan Adam sebagai pengelola kawasan konservasi terluas se Indonesia , di tahun 2020 ini kembali melaksanakan pembangunan Kebun Bibit Desa (KBD). Yaitu oleh Kelompok tani hutan lingkup Tahura. KBD ini merupakan program BPDAS RHL Barito bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Kalsel.
Sebelumnya, pada tahun 2019 di Tahura SA telah dilaksanakan juga pembangunan 6 unit KBD yang tersebar di beberapa desa dan dianggap berhasil dengan besarnya minat masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemanfaatan bibit yang disediakan.
Kepala Tahura SA, Ainun Jariah meminta kepada penyuluh kehutanan untuk lebih meningkatkan pendampingan kepada KTH agar KBD yang sudah dibangun berkembang dan tumbuh menjadi salah satu usaha masyarakat. Sehingga tujuan pemberdayaan dapat tercapai sesuai harapan bersama.
Hal itu juga sejalan dengan arahan Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq. Dalam setiap kesempatan ia selalu menekankan agar memanfaatkan dan mengawal sebaik-baik baiknya setiap program pemerintah dalam rangka mendukung gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor.
Ainun juga beharap hasil verifikasi bisa cepat direalisasikan, agar ketersedian bibit di KBD bisa kita distribusikan ke masyarakat untuk turut serta dalam mendukung Revolusi Hijau.
Khairullah, koordinator penyuluh secara teknis menjelaskan, untuk tahun 2020 ini mendapatkan alokasi KBD sebanyak 5 unit dan sekarang tim sedang melaksanakan verivikasi lapangan untuk mengetahui lokasi persemaian, aksebilitas angkutan, ketersedian air, keamanan dan hal hal teknis lainnya. Sehingga diharapkan KBD yang akan dibangun betul betul sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan.
“Untuk jenis tanaman yang dibibitkan adalah jenis produktif dan prospektif. Seperti kopi, petai, jengkol, alpukat dan jenis tanaman lainnha yang memang dibutuhkan masyarakat," tambah Ogeng, begitu biasa Khairullah disapa. (rizani/tahura)