GNPDAS di Tengah Pandemi Covid-19, Dishut Kalsel Antar Bibit ke Masyarakat

BANJARBARU – Gerakan Nasional Pemulihan  Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) yang bisanya digelar setiap tanggal 28 November, hingga berita ini diturunkan belum ada arahan dari Kemen LHK untuk pelaksanaannya. Hal itu dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Pengumpulan dan kerumunan massa sangat dihindari dalam sebuah kegiatan.


Dinas Kehutanan Kalsel tetap konsisten  melaksanakan GNPDAS sebagai bagian dari Gerakan Revolusi Hijau. Namun pelaksanaannya pada tahun ini dilakukan dengan cara berbeda. Menyesuaikan dengan kondisi pandemi.


Plt Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hj Fathimatuzzahra menjelaskan, dalam memperingati GNPDAS,  pihaknya beserta KPH dan UPTD lainnya melakukan pembagian bibit dengan cara diantar langsung ke masyarakat. 


“Pelaksanaan GNPDAS tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dishut akan membagikan bibit dengan cara diantar langsung ke masyarakat. Hal ini dilakukan guna menghindari kerumunan yang berpotensi  penyebaran Covid-19,” kata Aya sapaan akrabnya, Jumat (27/11).


Tujuan kegiatan ini, lanjut dia,  menggelorakan masyarakat untuk menanam dan memanfaatkan lahan-lahan mereka yang tidak terpakai.  Sebanyak 4.500 bibit dari jenis kayu keras dan buah-buahan segera didistribusikan.


Tidak cukup sampai di situ, Dishut Kalsel bersama seluruh KPH dan UPTD juga melakukan penanaman serentak di wilayah masing-masing. "Tentu dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan, terutama physical distancing dan pakai masker," tambah Aya. Dinas kehutanan sendiri melakukan penanaman di lokasi Kebun Raya Banua yang berada di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel.


Untuk mendukung semua kegiatan Revolusi Hijau, selama ini Dishut Kalsel bersama seluruh stakeholder terkait terus menyediakan bibit berkualitas agar gerakan tersebut dapat berjalan secara optimal. 


Sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 telah diproduksi sebanyak 8.172.879 bibit dari berbagai sumber. Dari bibit yang dihasilkan, kemudian didistribusikan untuk seluruh kegiatan penanaman. Sebanyak  5.822.934 bibit tercatat sudah digunakan dan dimanfaatkan.


Revolusi hijau merupakan program Pemprov Kalsel yang bertujuan mengubah perilaku masyarakat secara cepat dan tepat agar peduli pada kualitas lingkungan hidup. Kegiatannya fokus pada kegiatan penanaman dengan menggunakan pendekatan menyeluruh,  melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk peningkatan daya dukung daerah aliran sungai (DAS) dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. 


Pada tahun 2020 ini realisasi penanaman Revolusi Hijau sudah di angka 11.021,79 hektare. Diharapkan, pelaksanaan GNPDAS pada tahun ini dapat berkontrisbusi terhadap capaian Revolusi Hijau untuk perbaikan kualitas lingkungan hidup di Banua. (dende/dishut)

Layanan