Aranio - Waduk Riam Kanan memiliki beberapa gugusan pulau, nah satu di antaranya adalah Pulau Rusa Riam Kanan. Pulau ini didalamnya ditumbuhi pepohonan yang mayoritas nya berjenis Pinus, Sungkai, serta dedaunan liar termasuk singkong. Pulau ini sebelumnya diresmikan pada 2019 lalu untuk menambah khasanah wisata baru yang bisa menarik daya kunjung wisatawan ke Kalsel. Karena pemerintah berkeyakinan ke depan, sektor pariwisata dapat diandalkan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tentu nya harus dengan formulasi aturan dan penataan yang bagus dari sisi sarana, prasarana juga dalam hal pengelolaan nya.
Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya mengembangkan Pariwisata dan peningkatan PAD di Kalsel dengan cara tetap memperhatikan/melindungi habitat dan tempat hidup berbagai jenis makhluk hidup dari kerusakan dengan menggelar aksi kerjabakti bersih-bersih bersama di Pulau Rusa Riam Kanan, Kamis (8/6).
Aksi bersih ini bertujuan sebagai salah satu upaya Dishut Kalsel dalam merealisasikan rencananya menjadikan Pulau Rusa Riam Kanan seluas 4,5 Hektar ini "selain" sebagai wisata alam juga direncanakan menjadi hutan konservasi tanaman Ulin (Eusideroxylon Zwageri), sebagaimana juga telah direncanakan pengelolaan wisata pada Pulau Bekantan Riam Kanan.
Aksi ini dipimpin langsung oleh Kadishut Kalsel Hj.Fathimatuzzahra, diikuti para pegawai Dishut Prov Kalsel serta pejabat dan staf Tahura Sultan Adam.
Hj.Fathimatuzzahra menyampaikan kepada media Dishut bahwa pengembangan ekowisata harus tetap mengedepankan pelestarian lingkungan, contohnya seperti Pulau Rusa yang nantinya akan dijadikan sebagai hutan konservasi tanaman ulin.
"Pulau Rusa ini juga terletak dalam kawasan Tahura Sultan Adam, kita rencanakan selain menjadi tambahan destinasi wisata di Tahura pulau ini juga akan menjadi hutan konservasi tanaman ulin," kata Hj.Fathimatuzzahra.
‘Aya’ sapaan akrab Kadishut Kalsel ini juga menambahkan, di pulau rusa ini nanti akan ditanam lebih dari 3.000 batang ulin dan terus akan dikembangkan. “Jadi hari ini tugas kita akan melakukan aksi bersih-bersih terutama sampah pelastik sekaligus menginventarisir sarana prasarana apa saja yang bisa ditambahkan dan dibangun di pulau ini, agar nantinya dapat lebih menarik minat berkunjung para wisatawan,” ungkap Aya.
Seminggu yang lalu, Dishut Kalsel juga menggelar aksi serupa di kawasan Pulau Bekantan Riam Kanan yang masih dalam satu gugusan pulau di Tahura Sultan Adam. Pulau Bekantan Riam Kanan ini juga dipersiapkan menjadi lokasi wisata baru yang nantinya akan dikerjasamakan dan didesain agar lebih menarik oleh pihak Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI).
Dishut Kalsel juga sudah mengunjungi stasiun riset bekantan di Pulau Curiak, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala,yang dikelola oleh SBI. Kunjungan Dihut ke pulau yang pesona nya sudah mendunia tersebut tidak lain ialah untuk melihat dan berdiskusi dengan founder SBI tentang pendanaan, fasilitas yang ada dalam areal kelola SBI, serta cara pengelolaan kawasan yang nanti nya akan diaplikasikan untuk mengelola Pulau Bekantan Riam Kanan.
Menindaklanjuti arahan Gubernur Kalsel, Dishut nantinya juga akan melibatkan masyarakat pada kawasan tersebut, agar setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (olf.dende/dishut)