Setelah Padamkan Karhutla Rehab Das Di Gunung Pamaton, Dishut Evaluasi Dan Rancang Kembali Strategi Penanaman Revolusi Hijau Yang Adaptif Terhadap Karhutla



BANJARBARU - Dalam rangka mengevaluasi  Kebakaran Hutan Dan Lahan  (Karhutla) yang terjadi pada hari Sabtu kemarin tanggal 19 Agustus 2023 yang terjadi di areal kawasan Tahura Sultan Adam, Minggu (20/8) Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan Hj. Fathimatuzahra bersama pejabat esselon Dishut Kalsel dan Tahura Sultan Adam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lokasi dan tanaman yang terkena Karhutla.


Blusukan Kadishut ini dimulai tepat pada jam 7 pagi dan dilanjutkan dengan pembahasan evaluasi Karhutla.


Hj. Fathimatuzzahra dalam arahannya meminta pejabat terkait di Dishut untuk menginstruksikan para pemegang PPKH dan vendor pelaksana di lapangan untuk kedepannya segera merealisasikan membuat Sekat Bakar untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla sesuai rencana kerja yang telah disusun.


"Diminta pada semua pemegang PPKH yang mempunyai areal rehab das, agar dapat membuat sekat bakar untuk mengantisipasi Karhutla, dan akan kita (Dishut) lakukan peninjauan berlanjut" kata Hj. Fathimatuzzahra.


Ia juga memerintahkan kepada petugas patroli pengendalian Karhutla Dishut dan Rehab DAS agar lebih intensif dan meningkatkan kunjungan ke lapangan melalui patroli pengendalian Karhutla.


"Semua pengawas/petugas Karhutla Dishut dan dari PPKH agar lebih intensif lagi dalam pelaksanaan patroli guna menekan terjadinya Karhutla didalam kawasan" kata Hj. Fathimatuzzahra.


Hj. Fathimatuzzahra menginstruksikan pula agar dilakukan penambahan anggaran untuk kegiatan pengendalian Karhutla di Tahun Anggaran 2024 mendatang, sehingga dapat lebih bisa mengantisipasi penanganan Karhutla didalam Kawasan Hutan.


"Kita akan menambah alokasi penganggaran kegiatan Karhutla ditahun 2024 nanti, untuk lebih mengantisipasi terjadinya Karhutla didalam kawasan hutan" Kata perempuan yang akrab disapa Aya tersebut.


Sebagai informasi, kebakaran areal rehab DAS PPKH PT. Adaro seluas 150 Ha tersebut terjadi pada hari Sabtu 19 Agustus pukul 10.30 Wita dan berhasil dipadamkan tepat pukul 17.30 Wita. Pemadaman dilakukan mulai pukul 10.30 Wita  oleh Brigdal karhutla Dishut, Tahura SA, KPH Kayu Tangi, PT. Rehabilitasi Lingkungan Indonesia (anak perusahaan Adaro) dan lima regu MPA dengan total 200 orang personel dibantu heli bombing, serta BPBD Prov Kalsel yang membantu menyediakan tanki berisi air di bawah lokasi titik api yang berada di petak 9. 


Beruntung ada petak penanaman yang sudah ada sekat bakarnya sepanjang 2 Km dari bawah ke atas dengan lebar 6 meter, sehingga sangat membantu saat pemadaman dan meminimalisir meluas nya kebakaran yang terjadi.


PT. Adaro sebagai pemegang PPKH yang bertanggungjawab atas lokasi tersebut akan diinstruksikan untuk membuat sekat bakar permanen kedepannya pada setiap beberapa hektare menyesuaikan kontur di lokasi dan membuat jalur tanaman gamal sebagai sekat bakar.


Kadishut yang akrab disapa Aya itu juga menambahkan, pada hari Senin esok akan dilakukan rapat dengan PT. Adaro dan vendor rehab das nya  untuk mengkoordinasikan langkah yang akan diambil guna merancang kembali strategi penanaman revolusi hijau yang adaptif terhadap karhutla. 


“Besok kita akan rapat dengan Adaro terkait koordinasi penyiapan bibit untuk penanaman di bulan Nopember, juga evaluasi penanggulangan karhutla nya termasuk sarpras, manajemen pemadaman, insentif tenaga dalkarhutla, dan ini nantinya akan berlaku atau kita terapkan untuk semua pemegang PPKH,” ungkap Aya.


Selanjutnya hari Kamis nanti di Kementerian LHK akan dilaksanakan rapat koordinasi peningkatan ketahanan terhadap bahaya kebakaran hutan pada areal Rehab DAS, bersama Dirjend PDASRHL, Dirjen PKTL, Dirjen PSKL dan Direktur Adaro. Kemudian anggaran 2024 juga akan diatur ulang pendanaan nya untuk pengendalian karhutla. (dende/dishut)

Layanan