Apel Kesiapsiagaan Karhutla 2025: Menteri Lingkungan Hidup Minta Seluruh Unsur Tetap Siaga dan Tingkatkan Mitigasi

Apel Kesiapsiagaan Karhutla 2025: Menteri Lingkungan Hidup Minta Seluruh Unsur Tetap Siaga dan Tingkatkan Mitigasi


BANJARBARU – Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra, S.Hut., MP., bersama jajaran pejabat eselon III dan IV, mengikuti Apel Kesiapsiagaan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Lanud Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kamis (7/8/2025).


Apel kesiapsiagaan tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofik, S.Hut., MP. Dalam kegiatan ini, Menteri Lingkungan Hidup selaku inspektur upacara didampingi oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin dan Kapolda Kalsel. Kehadiran ketiganya menjadi bukti komitmen kuat pemerintah dalam menghadapi ancaman karhutla, terutama selama musim kemarau yang diprediksi berlangsung hingga Oktober 2025.


Dalam arahannya, Menteri Hanif menyampaikan bahwa kabut asap di Kalimantan Selatan masih dalam kondisi terkendali, namun seluruh unsur diminta tetap siaga serta meningkatkan upaya mitigasi dan pencegahan. “Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras semua tim di lapangan. Namun, kewaspadaan harus terus dijaga,” ujar Menteri Hanif.


Ia juga menekankan lima langkah utama dalam pengendalian karhutla, yaitu: peningkatan deteksi dini dan respons cepat, penguatan koordinasi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat melalui edukasi, penegakan hukum yang tegas, serta pemanfaatan teknologi, termasuk modifikasi cuaca.


Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, turut memberikan perhatian khusus terhadap pentingnya peran media massa dalam mendukung upaya pencegahan karhutla. Ia menegaskan bahwa media memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama soal larangan membuka lahan dengan cara membakar. “Saya minta kepada rekan-rekan wartawan, tolong disampaikan ke masyarakat. Jangan membuka lahan sembarangan. Ini penting. Kalau masih ada yang nekat membuka lahan dengan cara membakar, maka aparat akan bertindak sesuai aturan hukum,” tegasnya.


Gubernur juga memberikan apresiasi terhadap langkah cepat jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan yang telah menindaklanjuti proses penyelidikan terhadap pelaku pembukaan lahan yang menyebabkan terjadinya kebakaran. Menurutnya, tindakan tegas aparat penegak hukum menjadi bagian penting dalam memberikan efek jera bagi pelaku.


Apel ini diikuti oleh lebih dari 250 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, serta mitra perusahaan. Personel Polisi Kehutanan dan Tim Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) dari Dinas Kehutanan Kalsel juga hadir sebagai garda terdepan pengamanan hutan di daerah.


Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel turut mendampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kapolda Kalsel dalam kegiatan pemantauan udara menggunakan helikopter guna meninjau secara langsung wilayah rawan kebakaran. Kadishut Kalsel, Fathimatuzzahra, menyatakan bahwa apel ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi seluruh elemen dalam menghadapi ancaman karhutla.


“Dengan adanya apel kesiapsiagaan ini, saya berharap seluruh tim di lapangan semakin siap dan terkoordinasi dalam bertindak cepat serta efektif demi melindungi hutan dan lingkungan kita bersama,” pungkasnya.

Layanan