MANDIANGIN – Rombongan Global Green Growth Institute (GGGI), Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bapenas) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang datang ke Kalsel, Senin (6/1), tak melewatkan untuk berkunjung ke Tahuran Sultan Adam Mandiangin. Ekowisata yang kini menjadi kebanggaan Banua.
Setelah ke Alimpung, juga di kawasan Tahura Sultan Adam, rombongan bergegas memasuki kawasan Mandiangin. Beberapa mobil yang ditumpangi, langsung menuju rumah Pesangrahan Rakyat di Bukit Besar.
Di sana, Kepala Tahuran Sultan Adam Rahmad Riansyah beserta staf sudah menunggu. Keluar dari mobil, mata mereka langsung memandang ke semua arah. Tak ada kata terucap. Asyik menikmati indahnya suasana. Semua langsung mengeluarkan handphone. Dari sudut ke sudut, mereka berswafoto ria.
Sesekali Rahmad Riansyah memecah keheningan. Ia menjelaskan cerita singkat berdirinya Pesanggrahan Rakyat, yang dulu dikenal namanya sebagai Benteng Belanda. Warisan tertinggal dari era kolonialisme.
Puas mengekspolarasi pemandangan, dilanjutkan dengan menyantap hidangan masakan khas Banjar. Makan siang ditemani sejuknya alam dan indahnya suasana, sungguh nikmat tak terkira. Ada urap, asam manis ikan tenggiri (telang), dan menu-menu lainnya yang menggugah selera.
Rombongan kemudian beranjak menuju kolam pemandian Belanda, menengok Mandin Putri Kembar dan berjalan ke habituasi satwa, serta budidaya kelulut. Di tengah perjalanan, mereka juga singgah di lokasi Rehab DAS IPPKH PT Bumi Rantau Energi.
Chres PA Bennet, begitu tiba di kolam pemandian langsung mendekat. Ia mencuci muka. “Ah, segarnya. Rasanya mau mandi saja,” ucapnya sambil tertawa lepas.
Chres berkata, tujuan kunjungan GGGI untuk melihat secara langsung gambaran dan kondisi lapangan, sebagai salah satu target dalam pelaksanaan Program Pertumbuhan Hijau di Kalimantan Selatan.
Kepala Tahura Sultan Adam, Rahmad Riansyah mengatakan kunjungan rombongan ini merupakan suatu kebanggan dan penghargaan bagi pengelola Tahura Sultan Adam. “Memasuki hari ke enam di tahun 2020, sudah ada kunjungan dari luar daerah, tentu bangga,” katanya.
Ia berharap, ke depan, Tahura menjadi tempat kunjungan dari daerah - daerah lain. Sehingga tujuan Tahura Go International Geopark 2021 berjalan sesuai dengan yang diharapkan. (rizani/tahura)