KANDANGAN - Kebun Bibit Desa ( KBD ) merupakan sebuah areal yang dipersiapkan untuk memproduksi bibit yang sesuai dengan keinginan kelompok, dengan perhitungan waktu yang tepat dan dipersiapkan untuk mendapatkan kualitas yang bagus. Untuk beberapa program, KBD bahkan mampu memberikan keuntungan ekonomi dan menjadi usaha komersial.
Tahun 2020 ini, KPH Hulu Sungai mendapatkan 5 unit pembangunan KBD. Dua unit di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan 3 unit di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tidak semata - mata mempersiapkan calon lokasi, perlu juga dipersiapkan calon lokasi penanamannya.
"Selain mempersiapkan lokasi KBD, kita juga harus mempersiapkan lokasi penanamannya. Agar bibit - bibit hasil KBD penanamannya menjadi terarah. Khususnya untuk mengurangi lahan kritis dan lahan tidur ," ujar Rudiono Herlambang, Kepala KPH Hulu Sungai saat menginstruksikan personelnya untuk segera ke lapangan, Kamis (25/6) lalu.
Di Hulu Sungai Selatan, 2 kelompok tani hutan (KTH) akan mendapat program pembangunan KBD. Yaitu KTH Usaha Bersama Desa Malutu Kecamatan Padang Batung dan KTH Suka Binaan Desa Tumingki Kecamatan Loksado.
"Lahan mencukupi dengan kondisi landai, dekat dengan jalan utama desa, sumber air dan pemukiman. Sehingga memudahkan pengawasan adalah hasil yang didapat untuk calon lokasi pembangunan KBD," papar Rudy Hartoni, Kepala RPH Amandit yang memimpin tim ke lapangan.
Sedangkan calon lokasi penanaman tersebar di seluruh desa dengan tutupan berupa bekas ladang, ilalang dan semak belukar.
"Pemenuhan kebutuhan bibit melalui KBD yang dikelola masyarakat sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap gerakan Revolusi Hijau yang diinisiasi Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor sejak tahun 2017," pungkas Rudiono. (risna/kphhulusungai)