BANJARBARU - Tim dari Balai Perbenihan Tanaman
Hutan (BPTH) Wilayah I Palembang, dipimpin Helen Voviarti, beranggotakan Muhammad Iftor dan Mustakim
Junaidi, melaksanakan kegiatan sertifikasi sumber benih di Kalsel selama 5
hari, Selasa hingga Sabtu (21-25/7) lalu.
Sebelumnya, tim melakukan meeting awal persiapan
di Kantor BPTH Banjarbaru, dihadiri oleh Kasi Sertifikasi Benih, Abdillah
Rosyadi beserta staf.
Hasil meeting diputuskan, tim BPTH Wilayah I
didampingi oleh tim dari BPTH Kalsel, terdiri dari kasi sertifikasi benih
tanaman hutan dan staf untuk selanjutnya bertolak menuju dua tempat quick tour,
keesokan harinya.
Lokasi calon sumber benih yang pertama, yaitu
atas nama Kosim, berlokasi di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten HST, dengan total luas 5,5 hektare.
Sedangkan pada areal kedua, merupakan perpanjangan sumber benih atas nama
Isyayar Apata Sumbas di Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong
seluas 4 hektare.
Pada calon sumber benih Kosim dilakukan quick
tour sebanyak 5 lokasi. Penilaian dilakukan terhadap sumber benih tanaman jenis
meranti merah (Shorea leprosula), rotan jernang (Daemonorops draco), binuang
bini (Octomeles sumatrana) dan binuang laki (Duabanga moluccana), serta jenis
sungkai (Peronema canescens).
Selanjutnya di hari Kamis sore, tim melanjutkan
pemeriksaan lapangan terhadap areal perpanjangan (1 lokasi) sumber benih atas
nama Isyayar, yaitu jenis gaharu
(Aquilaria Sp).
Ketua tim, Helen mengatakan secara umum
penilaian terhadap ke-5 calon sumber benih dan 1 lokasi perpanjangan sumber
benih dinyatakan layak dijadikan sebagai sumber benih kelas tegakan benih
teridentifikasi (TBT).
"Hasil penilaian sumber benih akan kita proses di Kantor BPTH Wilayah I
Palembang, sebagai dasar dikeluarkannya sertifikat sumber benih," tutur
Helen.
Kegiatan ini diakui Abdillah, Kasi Sertifikasi
Benih BPTH Kalsel sebagai suatu langkah maju di bidang perbenihan tanaman hutan
khususnya di Kalsel.
"Dengan demikian, proses sertifikasi yang
telah dirintis sebelumnya, telah nyata diakui secara nasional. Ultamanya
terhadap pegiat sumber benih di wilayah kita," pungkas Abdillah.
(muti/bpth)