PARINGIN – KPH Balangan kembali menggelar giat monitoring Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) 2019. Kali ini Desa Dayak Pitap dan Mayanau di Kecamatan Tebing Tinggi yang menjadi destinasi giat petugas yang terjun ke lapangan, Selasa (14/7).
Petugas monitoring yang didominasi tim Perlindungan Hutan KPH Balangan tersebut menemukan beberapa fakta saat di lapangan. Seperti adanya lahan dengan pertumbuhan yang tidak seragam, dikarenakan penanaman tidak serentak akibat bibit terlambat datang.
Selain itu, juga didapati adanya petani yang enggan menyulam tanamannya. Mereka beralasan karena tanaman yang ada sudah tumbuh tinggi, padahal pada lokasi tersebut masih terdapat lahan yang kosong dan bisa dimanfaatkan untuk pohon sengon.
Tak berhenti sampai di situ, data minor lainnya terdapat petani yang tidak mau menyulam kembali tanaman mati. Bahkan, pohon terdahulu tidak terawat, sehingga menjadikan lahan tersebut tidak memenuhi target luasan.
Prawesty, ketua tim giat langsung menyentil pemilik lahan yang belum melakukan penyulaman dan pembersihan. Mereka diminta segera merawat tanaman masing-masing, sehingga sengon tumbuh dengan baik.
“Kami tekankan kepada anggota yang lahannya tidak terawat agar segera melakukan pembersihan. Bibit yang mati agar segera disulam,” tegasnya.
Dari data minor yang sudah disebutkan tadi, tentunya juga terdapat fakta lain di lapangan. Seperti ditemukannya lahan yang dirawat dengan baik oleh si pemilik lahan dengan memanfaatkannya untuk menanam padi dan cabai. Presentasi sengon yang tumbuh juga mencapai 80%.
Petugas juga menemukan adanya tanaman sengon dengan ketinggian mencapai 1,5 - 3 meter lebih, dengan diameter batang berkisar antara 5 - 10 cm. (f/kphbalangan)